SURAT UNTUKMU IBU
Saat semburat fajar di ufuk timur terangi dinding mayah pada,kokok ayunpun bangunkan insan-insan yang lagi terdekab dalam kamar peraduan setelah semalam sentuk lepas lelah dari bekerja sehari penuh. Ibuku bangun dengan pakaian kumalnya sambil mengintipku dijaring kelambu kecil tempatku diayun. Dengan mata layu ia tatap aku dengan kasih sayang, tatapan pengharapan , bangga bercampur cinta dan kasih seolah harapkan sesuatu dariku kelak aku dewasa. Jari telunjuk coba sentuh hidungku inginkan aku tersenyum sambil tatap wajahnya, tapi aku nangis dengan keras karena punggungku basah terendam air seniku. Enggan cekatan jari-jari tangannya genggam tubuhku kecilku, pindahkan aku pada tempat kering agar aku tak nangis lagi . sambil ia menatapku, popok yang basah ia cepat ganti dengan popok yang kering lalu krembali tidurkan aku dalam ayunan.
Pagi itu ibuku letih karena semalam ia jaga aku yang tiap sejam terbangun dari tiudur dan sesekali menangis. Tanpa berfikir panjang setiap tangisku membela malam, ibuku bergegas sodorkan susu yang, ia berikan dengan ikhlas dipegangnya susu itu dan didekatkan dimulutku akupun sambut denga lahap. Sambilku menghisap putting susunya ia menyanyi kecil untukku walau tak tahu titi nada lagu. Kasih sayang yang ia tumpahkan, bibirnya sesekali jangkau dahiku untuk dikecupnya, tangannya membelai rambutku dan pugunggku sementara bibirku dengan keras isap putting susunya hingga akhirnya tumpang ruah tergenang dipipihku. Saat kenyang akupun tertidur, ibukupun punya kesempatan buat makanan untuk kakak-kakakku serta ayahku. Betapa letihnya ia, tiap hari dan malam ia berputar-putar mengurusi kami semua sehingga ia sendiri tak tahu bahwa waktu telah berjalan lama.
Kala aku remaja, usianyapun semakin tua, wajahnya dulu yang montok kini jadi keriput, tanganya dulu yang kuat saat ini lemah , kakainya yang dulu tegar dan tegak berdiri, kini mulai gemetar dan melengkung. Kondisi tubuhnya kian melemah, jika ia bangkit dari duduk pinggangnya sakit, saat ia berjalan kaki gemetar dan sesekali batuk dan sesak napas. Sementara itu ubanpun kian bertambah , penglihatannya pun tidak seterang dulu, makan dan minum mulai terbatas, bahkan kadang-kadang ia menyuruhku membuat bubur untuknya karena tak sanggup lagi menggigit makanan yang agak keras.
Ibu , kini engkau telah usia lanjut semantara aku mulai beranjak dewasa. Dalam usia ini engkau rela terguyur hujan, terpanggang sinar matahari cari nafkah dan kebutuhan buat anak-anakmu. Pagi engkau keluar, jelang sore engkau pulang . Buah tangan tak pernah engkau lupa buat diriku walau perjalananmu dibelakang rumah. Betapa mulia hatimu, luas kasih sayangmu , tinggi harapanmu ibu , walau sakit kadang datang mendera engkau tetap berkata;, aku sehat, dan aku masih bias berjalan. Perjuanganmu amat kuat pertahankan hidup anak-anakmu, tak kenal lelah, tak pernah menggerutu, dan tak pernah putus asah.
IBU …………
IBU……….
Kini aku sudah dewasa seharusnya ku bersamamu ibu bantu kerja mencari nafkah, namun ibu tak mau karena takut jangan sampai sakit serang diriku. perjalanan waktu tak mampu dihindari kini aku jauh darinya hidup berkaelana dirantau orang guna mengejar impian hidup, agar kelak nanti aku bisa menjadi kebanggaan keluargaku. Ibu sekarang aku baru menyadari betapa berartinya dirimu untukku . dulu sewaktu engkau masih disampingku aku begitu manja, jarang membantu mencari nafkah untuk biaya hidupku dan sekolahku memasakpun aku sering menolak. Tapi karena rasa sayangmu padaku , engkau tak menghiraukan. Engkau tetap memberikan yang terbaik untukku. Enkau selalu mengertiku dan mendampingiku disaat aku senang maupan sedih.
IBU……
Sekarang aku menyesal tidak memanfaatkan waktu bersamamu untuk berbakti padamu , membantumu bekerja di rumah. Ibu disini dirantau orang baru aku menyadarinya bagaimana kita hidup tanpa ada orang terdekat. Sekarang aku sangat merindukanmu tapi aku tak bias pulang menemuimu karena tugasku sebagai pelajar disini belum aku laksanakan.
iBu …….
Meskipun aku tak berada disisimu skarang, tapi doaku selalu ada untukmu……..
Ibu, aku selalu merindukanmu, rindu kehangatan pelukanmu, kasih sayangmu, cinta kasihmu yang begitu ikhlas kepadaku.
Ibu. I love you every time…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar